edukasi E-LAHAB: Didiagnosis HIV bukanlah “hukuman mati”

Didiagnosis HIV bukanlah “hukuman mati”

Perlu digarisbawahi bahwa didiagnosis menderita HIV bukan berarti seseorang memiliki AIDS atau mereka akan meninggal. Perawatan akan memperlambat kerusakan pada sistem kekebalan tubuh sehingga orang dengan HIV dapat tetap dalam kondisi baik dan sehat. Treatment atau perawatan terbaik bagi ODHA adalah dengan menggunakan ARV.

Penderita HIV memerlukan pengobatan dengan obat antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV dalam tubuh agar tidak masuk fase akhir, yakni AIDS.

Obat-obatan HIV yang diberikan di awal terjadinya infeksi bisa membantu mengendalikan hingga memperlambat perkembangan virus.

Selain mengendalikan gejala awal HIV, pengobatan ini terbukti berperan dalam pencegahan HIV karena menghentikan perkembangan virus secara bertahap. Dengan begitu, jumlah virus dalam darah akan menurun.

Menurut World Health Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia, terapi ARV memang tidak bisa menyembuhkan HIV, namun bisa menyelamatkan hidup ODHA, dengan cara mengurangi jumlah HIV di dalam tubuh, melindungi sistem kekebalan tuh, mencegah HIV berkembang menjadi AIDS dan mengurangi risiko penularan HIV .

Mereka yang terdeteksi HIV sangat disarankan untuk segera mengonsumsi obat ini. Pengurangan besar terlihat pada tingkat kematian dan infeksi terutama pada penderita HIV tahap awal yang melakukan perawatan ARV. Sedangkan mereka yang telah berada di stadium lanjut bisa melakukan terapi yang terdiri dari kombinasi obat ARV untuk memaksimalkan penekanan virus HIV dan perkembangan penyakit HIV.

Penting juga untuk disadari bahwa penurunan jumlah virus dengan terapi ARV harus disertai dengan perubahan perilaku.

Ambil contohnya, Anda perlu menghentikan penggunaan jarum suntik secara bersamaan serta melakukan hubungan seks yang sehat, misalnya dengan menggunakan kondom.

Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala awal HIV, segera konsultasikan ke dokter.

Anda tak perlu panik ketika gejala awal HIV muncul karena dengan deteksi dini dan pengobatan ARV, virus HIV masih bisa dikendalikan.

WHO merekomendasikan terapi ARV untuk semua ODHA mungkin setelah diagnosis.

Pakar HIV Dr. dr. Evy Yunihastuti mengatakan, ODHA yang melakukan perawatan dengan ARV bisa hidup seperti orang normal karena virusnya tidak dapat terdeteksi dan CD4-nya (kekebalan tubuhnya) kembali normal. Dengan treatment ARV, ODHA yang ingin hamil atau sedang hamil pun bisa melahirkan bayi yang sehat.

"Risiko penularan HIV dari ibu ke anak berkurang dari 35-45 pesen hingga sekitar 2-5 persen. Bahkan bisa kurang dari 1 persen jika jumlah virus ( viral load ) itu sudah tidak terdeteksi sebelum hamil," ucap Evy.

 

Mungkin gambar teks yang menyatakan 'R.ANGGREK LAYANAN LAYANAN BERSAHABAT Kedir f R.Anggrek, Klinik VCT, Kediri Didiagnosis HIV bukanlah "hukuman mati" dan bukanlah akhir segalanya Penderita HIV memerlukan pengobatan dengan obat antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV dalam tubuh agar tidak masuk fase akhir, yakni AIDS'

KONSELING & TESTING 
GRATIS, PRIVASI TERJAMIN 
R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI 

# FB: R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI 
https://www.facebook.com/KLINIK.VCT.KEDIRI/
# IG: one_azis 
https://www.instagram.com/invites/contact/?i=4spclpxh357y&utm_content=10mu5pc
# Youtube: One Azis 
https://youtube.com/channel/UCD8We94Q03D2lGplUUUbVAA
# TikTok: @one_azis 
https://vt.tiktok.com/ZSeTw5xue/ 
# Google: R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI 
https://g.co/kgs/zytcp4
# Maps: R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI 
https://maps.app.goo.gl/HodQqRqURzemGoaG6
# WA: 0857 363 60 363 
https://wa.me/message/TMI4LEJTPJNAL1