edukasi E-LAHAB: Perkembangan infeksi HIV sesuai stadium penyakit

Perkembangan infeksi HIV sesuai stadium penyakit

Tahapan stadium penyakit umumnya mencerminkan berapa lama masa infeksi HIV di dalam tubuh.

Setiap stadium menandakan perkembangan infeksi virus yang diikuti dengan kemunculan gejala HIV yang berbeda, yakni:

1. Stadium HIV awal (infeksi akut)

Stadium HIV awal adalah kondisi yang juga disebut sebagai infeksi HIV akut yang terjadi antara 2-4 minggu setelah infeksi awal.

Perkembangbiakan virus terjadi secara cepat dan tidak terkendali pada minggu-minggu awal Anda tertular HIV.

Itu kenapa pada stadium awal, tubuh orang yang terinfeksi HIV biasanya mengandung viral load HIV dalam jumlah yang sangat banyak.

Terlepas dari sudah berapa lama masa infeksi HIV berlangsung selama stadium ini, Anda akan dengan sangat mudah menularkan virus HIV pada orang lain kapan saja.

2. Stadium laten klinis (infeksi HIV kronis)

Setelah masa infeksi HIV di stadium awal, virus akan tetap aktif dalam tubuh tapi tidak menunjukkan gejala atau hanya bergejala ringan.

Tahap ini juga disebut dengan tahap asimtomatik yang artinya tanpa gejala.

Menurut HIV.gov, infeksi HIV kronis pada stadium laten klinis atau HIV kronis dapat berlangsung selama 10 sampai 15 tahun.

Meski tanpa gejala, virus HIV justru semakin menyerang sel imun untuk mengembangkan komplikasi lebih lanjut.

3. Stadium HIV lanjut (AIDS)

Stadium HIV lanjut adalah puncak di mana sistem kekebalan tubuh melemah atau rusak total akibat virus HIV.

Di fase ini, orang dengan HIV/AIDS (ODHA) memiliki viral load yang tinggi.

Pada stadium HIV lanjut, jumlah CD4 mengalami penurunan drastis hingga di bawah 200 sel per milimeter kubik darah.

Normalnya, jumlah CD4 sekitar 500 sampai 1.600 sel per milimeter kubik darah.

Masa infeksi HIV selama stadium akhir biasanya berlangsung setidaknya 10 tahun atau lebih hingga mengembangkan infeksi oportunistik jika tidak diobati.

Infeksi oportunistik adalah bentuk komplikasi HIV yang disebabkan oleh jamur atau bakteri yang mengambil keuntungan dari sistem kekebalan tubuh yang lemah.

Kondisi ini menandakan bahwa HIV telah berkembang menjadi penyakit AIDS.

Mengendalikan penyakit HIV/AIDS dengan obat-obatan ARV di setiap stadium sangat penting untuk menjaga kualitas hidup pasien.

Selain menghambat masa infeksi HIV, obat-obatan HIV juga mengurangi risiko penularan HIV.

Ditulis oleh Adelia Marista Safitri pada 27/01/2021

Ditinjau oleh dr. Damar Upahita - Dokter Umum

Repost R.Anggrek, Klinik VCT, Kediri

 

Mungkin gambar satu orang atau lebih dan teks

KONSELING & TESTING 
GRATIS, PRIVASI TERJAMIN 
R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI 

# FB: R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI 
https://www.facebook.com/KLINIK.VCT.KEDIRI/
# IG: one_azis 
https://www.instagram.com/invites/contact/?i=4spclpxh357y&utm_content=10mu5pc
# Youtube: One Azis 
https://youtube.com/channel/UCD8We94Q03D2lGplUUUbVAA
# TikTok: @one_azis 
https://vt.tiktok.com/ZSeTw5xue/ 
# Google: R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI 
https://g.co/kgs/zytcp4
# Maps: R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI 
https://maps.app.goo.gl/HodQqRqURzemGoaG6
# WA: 0857 363 60 363 
https://wa.me/message/TMI4LEJTPJNAL1