Walaupun Sudah Divaksinasi Tetap Menjaga Protokol Kesehatan

Foto profil puskesmas_perawatan_ngletih

 

puskesmas_perawatan_ngletih 

Berikut tata cara menggunakan dua masker yang benar:

Gunakan masker bedah sebagai lapisan pertama.

Pastikan kawat tipis yang terdapat di bagian atas masker bedah ditekan ke arah wajah, sehingga bentuknya mengikuti bentuk hidung Anda.

Lapisi masker bedah dengan masker kain yang terdiri dari 3 lapis kain. Pakailah masker kain yang ukurannya pas.

Pastikan tali atau karet masker kain dikaitkan dengan baik pada telinga atau diikat di bagian belakang kepala.

Coba hembuskan napas dan rasakan apakah masih ada udara yang mengalir dari sisi atas dan sisi samping masker. Bila masih ada, atur kembali posisi dan kekencangan masker.

Pastikan tetap bisa bernapas dengan nyaman dan tidak merasa pusing atau berkunang-kunang karena pemakaian masker doubel ini.

Layaknya penggunaan masker dengan cara biasa, masker bedah harus dibuang setelah sekali pakai, meski ditutupi oleh masker kain.

Sementara itu, masker kain masih bisa digunakan kembali, tetapi harus dicuci terlebih dulu sampai bersih.

Hanya kombinasi masker bedah dan masker kain

Perlu diperhatikan, dua masker yang disarankan ini hanya kombinasi dari masker bedah dan masker kain.
"Jangan melapisi masker bedah dengan masker bedah lainnya, karena ini tidak akan memberikan perlindungan yang lebih baik," ujar Alex.

Selain itu, tidak semua jenis masker dapat dirangkap, contohnya masker KN95 dan N95.

drendiani Sip bang, bagus????

 

puskesmas_perawatan_ngletih 

Wajib Tetap Gunakan Masker Meski Sudah Vaksin Corona, Mengapa?
• Vaksin Tidak Sepenuhnya Memberikan Perlindungan 
Ternyata, vaksin tersebut kemungkinan hanya mampu memberikan perlindungan sebesar 65,3 persen. Artinya, masih ada kemungkinan kamu tertular virus corona meski telah divaksin sebesar 34,7 persen. Jadi, tetap berhati-hati dan lakukan pencegahan
• Kondisi Kesehatan Setiap Orang yang Tidak Sama
Setelah mendapatkan suntikan atau dosis kedua vaksin corona, tubuh akan memberikan reaksi yang berbeda. Beberapa orang akan memiliki respons imun yang lebih kuat dibandingkan dengan lainnya. Memang benar, kondisi kesehatan setiap orang jelas tidak bisa disamakan. 
Pemberian dua dosis vaksin pun ternyata bukan tanpa alasan. Dr. Peter Hotez, seorang pakar vaksin sekaligus profesor dan dekan di National School of Tropical Medicine, Baylor College of Medicine Houston mengatakan, pada dosis tunggal, beberapa orang merespon dengan antibodi tinggi, tetapi sisanya tidak. 
Inilah mengapa dosis kedua diberikan, diharapkan semua orang bisa merespon kekebalan. Namun, perlu diingat bahwa setidaknya dibutuhkan waktu hingga 2 atau 3 minggu setelah dosis kedua diberikan supaya kekebalan bisa sepenuhnya bekerja. 
• Virus Mengalami Mutasi
Kamu pasti telah mengetahui kabar yang beredar bahwa terjadi mutasi virus yang lebih berbahaya setelah vaksin diberikan. Jadi, meski kamu sudah pernah terinfeksi virus corona sebelumnya, bukan tidak mungkin akan terjadi infeksi ulang, tetapi dengan varian virus baru. 
• Potensi Menjadi Silent Spreader
Penyebaran virus paling tinggi terjadi dari orang yang tidak menunjukkan adanya gejala. Ini disebut dengan silent spreader atau penyebar virus dalam senyap. Artinya, meski telah mendapatkan vaksin, tetapi penularan tetap bisa terjadi. Gejala bisa saja tidak terlihat, tetapi virus tetap terbawa pada saluran pernapasan yang bisa dengan mudah berpindah jika tidak menggunakan masker.
• Ketahanan Kekebalan yang Masih Diragukan
Sayangnya, para ahli belum bisa memberikan kepastian berapa lama vaksin akan memberikan ketahanan pada tubuh. Jadi, bisa saja perlu dilakukan vaksin ulang pada beberapa waktu mendatang.