Berjemur Yuk! Riset Buktikan Vitamin D Bisa Tangkal COVID-19

Jakarta - Thalitha Yuristiana - detikHealth

Peneliti dari Boston University School of Medicine (BUSM) berhasil menemukan bahwa orang yang memiliki kadar vitamin D yang cukup di dalam tubuh cenderung memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak tercukupi asupan vitamin D ketika dirawat di rumah sakit.

Subjek yang diteliti adalah 235 orang yang dirawat di rumah sakit karena COVID-19. Peneliti mengamati para pasien, mulai dari hasil perawatan, pelacakan gejala, termasuk tingkat keparahan infeksi, muncul atau tidak kondisi hipoksia atau kekurangan oksigen, dan tingkat kesembuhan. Hasil penelitian tersebut menemukan sekitar 51,5 persen punya kemungkinan lebih kecil untuk meninggal akibat infeksi.

Michael F Holick sebagai peneliti utama menyatakan bahwa hasil penelitian ini telah memberikan bukti langsung bahwa vitamin D dapat mengurangi komplikasi, termasuk badai sitokin atau pelepasan banyak protein ke dalam darah yang teramat cepat.

 

"Dan itu (badai sitokin) akhirnya menyebabkan kematian akibat COVID-19," jelas Holick kepada Forbes.

Pasien COVID-19 yang memiliki kadar 25-hidroksivitamin D dalam darah minimal 30 ng/mL memiliki peluang yang sangat rendah untuk kehilangan kesadaran, hipoksia dan risiko kematian akibat COVID-19. Dalam penelitian lainnya, Horlick dan rekannya menemukan vitamin D dapat mengurangi risiko tertular COVID-19 hingga 54 persen.

Dikutip dari Healthline, kebanyakan orang sehat memerlukan 10-20 mikrogram (400-800 IU) vitamin D setiap harinya. Sedangkan terkait pencegahan COVID-19, dikutip dari WebMD, pakar kesehatan menyarankan asupan vitamin D sekitar 10-25 mikrogram (400-1.000 IU) per hari.

Holick mengakui bahwa dalam penelitiannya ada beberapa faktor perancu seperti merokok dan status sosial ekonomi tidak dicatat untuk semua pasien dan dapat berdampak keparahan infeksi COVID-19.

Asupan vitamin D dalam tubuh juga dapat dipenuhi dengan beberapa makanan kaya vitamin D seperti telur, ikan, dan susu. Vitamin D alami lainnya dapat diperoleh sinar matahari.