Usai Sembuh dari COVID-19, Berapa Lama Bisa 'Kebal' dari Reinfeksi?

 

Blonde woman in isolation at home for virus outbreak Ancaman reinfeksi virus Corona. (Foto ilustrasi: Getty Images/ArtistGNDphotography)

Jakarta - Achmad Reyhan Dwianto - detikHealth

Pasien COVID-19 yang sudah sembuh bisa saja mengalami reinfeksi virus Corona. Terlebih jika kadar antibodi terhadap COVID-19 di dalam tubuh sudah mulai melemah.

Sebuah studi terbaru yang diterbitkan pada Senin (18/1/2021), mengungkap bahwa seseorang yang pernah terkena COVID-19 dapat melawan ancaman reinfeksi virus Corona setidaknya selama 6 bulan setelah dinyatakan sembuh.

Disebutkan, hal ini karena sistem kekebalan tubuh, sel B memori, manusia masih bisa mengingat virus Corona selama setengah tahun.

Dikutip dari AFP, para peneliti dari Amerika Serikat (AS) dan Swiss mempelajari puluhan orang yang telah pulih dari COVID-19 dan menemukan bahwa jumlah antibodi mereka dapat berkurang seiring berjalannya waktu.

Baca juga: Ini Ciri-ciri Terinfeksi Corona, Tak Selalu Sama Tapi Perlu Waspada

Dijelaskan, kadar antibodi ini dipengaruhi oleh sel B memori dalam mengingat virus. Sel B memori merupakan sel yang bertugas untuk mengingat patogen, sehingga dapat mendorong sistem kekebalan agar memproduksi kembali antibodi untuk melawan virus.

"Respons memori bertanggung jawab untuk perlindungan diri infeksi ulang dan penting untuk vaksinasi yang efektif," tulis peneliti dalam studi yang telah diterbitkan di jurnal Nature tersebut.

"Pengamatan kami bahwa respons sel B memori tidak membusuk setelah 6,2 bulan. Individu yang pernah terinfeksi SARS-CoV-2 dapat meningkatkan respons yang cepat dan efektif terhadap virus setelah terpapar ulang," jelasnya.