edukasi E-LAHAB: BEBERAPA MITOS TENTANG HIV

BEBERAPA MITOS TENTANG HIV

# HIV sama dengan AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS adalah dua hal yang berbeda. HIV adalah nama virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh sementara AIDS adalah tahap akhir dan kelanjutan dari infeksi HIV jangka panjang setelah sistem imun tubuh akhirnya rusak.

AIDS adalah penyakit kronis dengan sekumpulan gejala yang terkait dengan penurunan daya tahan tubuh, membuat pengidapnya sangat berisiko tinggi terhadap masalah kesehatan lain yang lebih serius.

Tidak semua orang yang positif HIV otomatis juga terjangkit AIDS. Pengobatan HIV yang tepat guna bisa memperlambat atau menghentikan perkembangan virus HIV, yang pada akhirnya turut mencegah risiko AIDS.

# HIV AIDS, penyakitnya orang GAY dan pengguna NARKOBA

Pria gay dan orang-orang penasun (pengguna narkotika suntik) memang termasuk golongan orang yang paling rentan terkena HIV/AIDS.

Tetapi seks vaginal (penetrasi penis-vagina) tanpa kondom menjadi cara penularan HIV dengan angka kejadian yang cenderung tinggi. Seks oral juga tergolong sebagai faktor risiko penularan infeksi HIV.

Hubungan intim sesama jenis lewat seks anal dan penggunaan jarum suntik narkoba bergantian memang menjadi penyebab HIV yang paling umum.

# bisa tertular HIV jika tinggal bersama atau bergaul dengan ODHA

HIV dan AIDS tidak disebarkan melalui sentuhan kulit (seperti dari bersalaman, berpelukan, atau tidur malam di atas ranjang yang sama), air mata, keringat, atau pertukaran air liur seperti saat berciuman.

Anda tidak akan tertular HIV saat Berada di satu ruangan dan menghirup udara yang sama dengan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS), Menyentuh barang-barang yang telah disentuh oleh ODHA, Meminum dari gelas yang telah digunakan oleh ODHA, Memeluk, mencium, atau berjabat tangan dengan ODHA, Berbagi peralatan makan dengan ODHA, Menggunakan peralatan gym bersama-sama dengan ODHA.

# HIV dan AIDS dapat ditularkan lewat gigitan nyamuk

HIV memang ditularkan melalui darah, namun sampai detik ini tidak ada bukti medis yang dapat menunjukkan bahwa gigitan nyamuk bisa jadi perantara penyebaran virus HIV bahkan di tempat yang rawan HIV dan banyak nyamuknya.

Saat nyamuk berpindah lokasi gigit, mereka tidak akan mengalirkan darah milik orang sebelumnya kepada ‘mangsa’ selanjutnya. Selain itu, umur virus HIV dalam serangga juga tidak akan bertahan lama.

# HIV dan AIDS adalah hukuman mati

obat retroviral memungkinkan para ODHA untuk hidup lebih panjang umur, serta dapat beraktivitas normal dan tetap produktif.

# HIV/AIDS tidak bisa disembuhkan

Sampai saat ini, belum ada obat penawar HIV AIDS. Pengobatan antiretroviral yang tersedia hanya bisa membantu menekan perkembangan penyakitnya, mencegah risiko penularan, dan mengurangi risiko kematian akibat komplikasi HIV/AIDS secara drastis.

Obat HIV dapat membantu Anda hidup lebih sehat dan normal. Namun untuk bisa mencapai semua target ini, obat retroviral harus tetap diminum rutin seumur hidup.

# Selama minum obat, saya tidak akan menularkan penyakit

Diminum rutin, obat retroviral dapat membantu mengendalikan gejala penyakitnya tapi Anda tetap berisiko menularkan virus HIV pada orang lain apabila tidak berhati-hati.

# Saya dan pasangan sama-sama ODHA, jadi tidak perlu seks aman

Meski Anda dan pasangan sama-sama positif HIV/AIDS, tetap penting untuk selalu melakukan seks aman untuk mencegah risiko infeksi pingpong dan khususnya penyebaran virus HIV yang kebal obat.

Seks pakai kondom tetap berlaku pada pasangan sesama ODHA karena dua orang yang positif HIV bisa memiliki genetik virus yang berbeda.

Jika keduanya terlibat dalam seks tanpa kondom, masing-masing virus dapat menginfeksi satu sama lain dan berevolusi untuk menyerang tubuh dengan dua tipe virus yang berbeda.

Hal ini akan semakin memperparah penyakit masing-masing pihak dan mungkin akan membutuhkan perubahan terapi dan dosis obatnya

# Tanda dan gejala HIV dapat langsung muncul

Anda bisa terjangkit HIV positif tanpa menunjukkan gejala apapun selama bertahun-tahun. Gejala awal HIV bahkan bisa muncul 10 tahun setelah infeksi pertama, dan dapat berupa gejala mirip flu biasa.

# Ibu hamil dengan HIV positif akan selalu menularkan HIV kepada janinnya

Penularan infeksi ibu-ke-anak adalah salah satu cara penyebaran virus. Ibu hamil positif HIV yang tidak menjalani perawatan memiliki peluang penularan 1:4 kepada janin di dalam kandungannya. Saat ibu dan janin menerima pengobatan yang tepat guna sebelum, selama, dan sesudah kelahiran, peluang risiko infeksi pada bayi akan menurun hingga 1-2 persen.

 

KONSELING & TESTING 
GRATIS, PRIVASI TERJAMIN 
R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI 

# FB: R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI 
https://www.facebook.com/KLINIK.VCT.KEDIRI/
# IG: one_azis 
https://www.instagram.com/invites/contact/?i=4spclpxh357y&utm_content=10mu5pc
# Youtube: One Azis 
https://youtube.com/channel/UCD8We94Q03D2lGplUUUbVAA
# TikTok: @one_azis 
https://vt.tiktok.com/ZSeTw5xue/ 
# Google: R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI 
https://g.co/kgs/zytcp4
# Maps: R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI 
https://maps.app.goo.gl/HodQqRqURzemGoaG6
# WA: 0857 363 60 363 
https://wa.me/message/TMI4LEJTPJNAL1

Keterangan foto tidak tersedia.