edukasi E-LAHAB: TENTANG ARV & BAHAYA BERHENTI PENGOBATAN ARV

TENTANG ARV & BAHAYA BERHENTI PENGOBATAN ARV

Penyakit HIV merupakan salah satu penyakit yang belum ditemukan obatnya. Virus yang ada di dalam tubuh penderita ini tidak bisa keluar, sehingga seseorang harus mengonsumsi obat ARV (Antiretroviral) seumur hidup dan tepat waktu.

Jadwal ketat minum obat HIV ini tidak boleh meleset agar bisa menekan jumah virus di tubuhnya. Jika tidak disiplin maka obat akan menjadi resisten terhadap tubuh.

ARV memiliki tugas meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menurunkan jumlah virus, dalam arti mencegah agar virus tidak berkembang biak.

Pemberian obat ARV tidak sama dengan pemberian obat antibiotik. Kalau antibiotik cukup ditulis dua kali sehari, sedangkan obat ARV harus ditulis setiap 12 jam sekali dan ODHA harus mengonsumsinya tepat setiap 12 jam.

Pengaturan minum obat ARV ini sangat ketat karena terkait langsung dengan tingkat perkembangan HIV di dalam darah. Jika waktu aturan minum diubah, maka akan membuat konsentrasi obat di dalam darah menurun yang bisa memberi peluang bagi virus untuk berkembang biak..

konsentrasi tertentu ARV di dalam darah mampu menjadi benteng pertahanan agar virus tidak bisa masuk atau menorobos ke sel target (CD4). Sehingga jika seseorang tidak tepat mengonsumsinya atau terlupa, maka konsentrasi ARV di dalam darah akan menurun.

Kondisi ini akan membuat virus bisa masuk ke sel hingga menuju inti sel. Nantinya virus ini akan berkembang biak di dalam inti dengan bantuan DNA manusia, setelah itu ia akan keluar dari sel dan menyebar mencari sel target baru.

Beberapa jam setelah mengonsumsi obat, maka aktivitas dari obat ini akan meningkat dan mampu menekan pertumbuhan virus. Tapi setelah mencapai masa puncaknya di dalam darah, aktivitas obat ini akan menurun. Itulah sebabnya jadwal minum obat sangat ketat agar perkembangan virus bisa tetap dikontrol.

Kalau seseorang minum obat ARV tidak sesuai dengan waktu, maka virus akan merasa tidak ada polisi yang mengawasinya sehingga ia bebas berkembang biak.

Sementara itu jika ARV yang dikonsumsi berlebih bisa menyebabkan overdosis dan membuat virus menjadi resisten dan juga toksik (racun) bagi tubuh. Jika virus sudah resisten dengan pengobatan lini 1, maka harus masuk ke lini 2 yang harga obatnya jauh lebih mahal serta belum sepenuhnya ditanggung oleh pemerintah sehingga odha harus membeli sendiri.

Pentingnya kepatuhan minum obat ARV

Kepatuhan pasien untuk minum obat ARV adalah hal yang sangat penting untuk kamu pertimbangkan sebelum memulai pengobatan. Adherence atau kepatuhan artinya bahwa kamu meminum ARV kamu sesuai dengan petunjuk dokter, termasuk di dalamnya:

- minum obat tepat waktu

- sesuai dengan saran dokter dengan makanan atau tanpa makanan

- hindari interaksi obat

Bagaimana bisa dikatakan cukup? Dengan kepatuhan kamu minum obat sesuai dengan petunjuk dokter maka akan memastikan kombinasi ARV yang kamu minum mempunyai kadar yang cukup dalam darah kamu untuk melindungi kamu dalam waktu 24 jam. Jika kadar dalam darahnya menjadi terlalu rendah maka akan meningkatkan resistensi obat. Tujuan utamanya adalah menimum obat ARV kamu setiap hari dan tidak pernah lupa sekalipun. Dengan lupa minum obat ARV satu kali atau dua kali seminggu bisa menyebabkan tujuan dari obat menjadi gagal, terutama pada awal pengobatan. Bagaimanapun juga, selang waktu sampai dengan satu jam masih dianggap aman untuk semua kombinasi ARV.

Rutin mengonsumsi obat-obatan antiretroviral (ARV) membantu banyak orang dengan HIV/AIDS (ODHA) untuk menjalani hidup lebih yang lebih berkualitas sembari mencegah risiko penularan ke orang sekitar. Namun, seperti kebanyakan obat, efek samping ARV termasuk sulit untuk dihindari. Reaksi seperti mual, sakit kepala, sakit perut, gelisah, atau sulit konsentrasi adalah contoh efek samping obat HIV yang umum.

Risiko efek samping inilah yang menjadi adalah salah satu alasan terbanyak mengapa orang-orang berhenti menggunakan obat HIV. Namun, jangan jadikan risiko efek samping obat ARV sebagai alasan untuk menghentikan pengobatan HIV. Bahaya efek samping ARV masih bisa diantisipasi melalui penanganan yang tepat. Pengobatan HIV yang dihentikan secara sengaja malah dapat mengarah pada perkembangan penyakit atau stadium HIV yang lebih parah.

Efek samping obat ARV jangka pendek

Efek samping obat hiv jangka pendek meliputi kelelahan, mual, diare dan ruam. Efek samping obat ARV ini dapat berlangsung hingga beberapa minggu dan membaik seiring tubuh menyesuaikan dengan pengobatan.

Efek samping ARV yang bersifat sementara lainnya dapat meliputi sakit kepala, demam, nyeri otot dan pusing.

1. Kehilangan nafsu makan

Efek samping obat ARV ini disebabkan oleh jenis obat Abacavir (Ziagen). Dalam mengatasi efek samping ARV ini, Anda dapat makan beberapa porsi kecil dalam sehari sebagai pengganti 3 porsi besar.

Disarankan untuk mengonsumsi suplemen atau minuman bernutrisi untuk memastikan Anda mendapatkan cukup vitamin dan mineral, seperti mengonsumsi stimulan penambah napsu makan, minum jus buah sebagai pengganti air putih.

2. Diare

Diare sebagai efek samping ARV bisa disebabkan oleh konsumsi protease inhibitors dan obat-obatan lain. Untuk mengatasi efek samping obat ARV ini, Anda harus mengurangi asupan makanan berminyak, berlemak, pedas dan produk susu serta lemak yang tidak larut (seperti sayuran mentah, sereal gandum utuh, kacang-kacangan).

3. Kelelahan

Kelelahan akibat konsumsi antiretrovirus disebabkan oleh berbagai obat-obatan. Dalam penanganan efek samping ARV ini, penting untuk mengonsumsi makanan sehat untuk memberikan tenaga lebih dan hindari alkohol serta rokok. Selain itu, Anda juga perlu untuk berolahraga secara rutin.

4. Depresi

Depresi atau munculnya rasa gelisah dan perubahan mood yang tidak menentu biasanya disebabkan oleh obat ARV jenis Efavirenz (Sustiva). Dalam mengantisiapsi efek samping obat ARV ini, Anda harus mengubah waktu pemberian dosis obat.

Selain itu, hindarilah konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang

5. Mual dan muntah

Hampir semua jenis obat-obatan ARV menyebabkan efek samping obat HIV ini. Cara mengatasi efek samping ARV ini adalah dengan mengonsumsi porsi makanan yang lebih kecil beberapa kali dalam sehari daripada 3 porsi besar, serta konsumsi makanan hambar seperti nasi putih dan crackers.

Selain itu, hindari makanan yang berlemak dan pedas. Hidangkan makanan dengan dingin dan tidak panas.

6. Ruam

Mengonsumsi jenis obat HIV Nevirapine dapat menyebabkan munculnya ruam di kulit. Dalam mengatasi efek samping ARV ini, penting untuk melembapkan kulit dengan menggunakan losion setiap hari dan hindari mandi air panas.

Selain itu, gunakan sabun dan deterjen yang tidak mengiritasi. Kenakan kain yang dapat bernapas, seperti katun.

7. Gangguan tidur

Penyebab dari gangguan tidur saat menjalani pengobatan antiretroviral adalah penggunaan Elfavirenz (Sustiva) dan jenis obat-obatan HIV lainnya.

Efek samping ARV berupa gangguan tidur dapat diatasi dengan berolahraga secara rutin. Selain itu, ikuti jadwal tidur dan hindari tidur siang, serta hindari kafein dan stimulan lain beberapa jam sebelum tidur.

Pada kasus pasien yang putus obat karena beberapa hal, untuk memulai pengobatan ada beberapa hal yang bisa dilakukan. Tergantung berapa lama kamu putus obat ARV semakin lama maka pemeriksaan yang dilakukan akan lebih mendetail untuk memastikan ada tidaknya penyakit oportunistik.

Apa akibat berhenti minum obat ARV?

Akibat berhenti minum obat ARV ialah virus akan berkembang pesat.

Jika pasien odha sedang hamil dan berhenti mengonsumsi ARV secara teratur, akibat berhenti minum obat ARV yang dikhawatirkan ialah virus akan lebih mudah menyerang janin. Pengendalian virus selama hamil dapat memberi peluang bayi anda sehat. Jika penderita aids hamil berhenti, janin mungkin akan mengalami masalah kesehatan yang tidak anda bayangkan sebelumnya, seperti mengalami penularan HIV dan lain sebagainya.

Bila anda berhenti atau lupa minum ARV sekali saja, anda harus mengulang kembali minum sesuai jadwal. Akibat berhenti minum obat ARV yang tidak sesuai jadwal ialah bisa membuat virus resisten terhadap obat.

Bila anda berhenti atau lupa minum ARV sekali saja, anda harus mengulang kembali minum sesuai jadwal. Akibat , sesuai jadwal ialah bisa membuat virus resisten terhadap obat.

Efek samping atau akibat dari berhenti minum obat ARV ialah virus menjadi lebih cepat merusak tubuh dan mengakibatkan odha lekas drop atau lemas.

Akibat berhenti minum obat ARV jangkap panjang ialah mudah terinfeksi opotunistik karena virus akan berkembang biak semakin pesat membuat kekebalan tubuh menurun.

Ada beberapa kasus di mana pasien berhenti minum ARV dan merasa tidak ada keluhan, namun ini sebenarnya bahaya sebab sebenarnya ARV adalah obat untuk mengendalikan perkembangan virus di dalam tubuh, jika anda berhenti akibat berhenti minum obat ARV ialah virus dapat kembali memperbanyak diri dan menjadi semakin ganas dari sebelumnya.

Ketika anda berhenti minum ARV akibat berhenti minum obat ARV ini ialah virus di dalam tubuh anda bisa menjadi resisten terhadap obat ARV ketika anda mulai kembali. Hal itu mungkin bisa diatasi dengan meningkatkan dosis, tapi akan semakin buruk jika ARV ternyata benar-benar sudah tidak mempan, anda bisa kesulitan menemukan obat yang lebih baik dari ARV.

Keterangan foto tidak tersedia.

KONSELING & TESTING 
GRATIS, PRIVASI TERJAMIN 
R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI 

# FB: R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI 
https://www.facebook.com/KLINIK.VCT.KEDIRI/
# IG: one_azis 
https://www.instagram.com/invites/contact/?i=4spclpxh357y&utm_content=10mu5pc
# Youtube: One Azis 
https://youtube.com/channel/UCD8We94Q03D2lGplUUUbVAA
# TikTok: @one_azis 
https://vt.tiktok.com/ZSeTw5xue/ 
# Google: R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI 
https://g.co/kgs/zytcp4
# Maps: R.ANGGREK, KLINIK VCT, KEDIRI 
https://maps.app.goo.gl/HodQqRqURzemGoaG6
# WA: 0857 363 60 363 
https://wa.me/message/TMI4LEJTPJNAL1